RAKYATSULBAR.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro ingin mendorong industri di bidang sains dan teknologi lebih produktif. Sebab, hal itu merupakan daya dorong Indonesia menjadi negara maju.
“Indonesia termasuk negara yang tidak produktif. Meskipun ada peningkatan GDP, pendapatan per kapita, tapi masih dalam kelompok tidak produktif,” kata Satryo dalam acara Taklimat Media Arah dan Kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.
Karena hal itu, Indonesia terjebak sebagai negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap. Belum lagi, pendapatan yang terhitung saat ini bukan karena produktivitas.
“Pendapatan bukan karena produksi tapi karena konsumsi dan itu suatu saat akan menurun,” ujar dia.
Satryo mendorong keterlibatan industri memberikan nilai tambah dalam meningkatkan produktivitas. Utamanya, industri yang bergerak pada bidang sains dan teknologi.
“Industri memerlukan SDM, talenta untuk riset, dan pendidikan tinggi akan mempunyai peran untuk itu sehingga industri akan tertolong,” tutur dia.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar meningkatkan produktivitas dengan dukungan perguruan tinggi hingga industri. “Pendidikan tinggi akan berkontribusi bersama industri untuk ekonomi nasional,” ujar Satryo.