Semarak HUT RI ke 78, Disperpus Mamuju Gelar Lomba Cipta dan Baca Puisi

  • Bagikan
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Mamuju Muh.Fausan Basir saat membuka kegiatan lomba Cipta dan Baca Puisi, (Foto: Sudirman/Rakyatsulbar.com)

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Semarak dalam memperingati HUT RI ke-78, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Mamuju gelar Lomba Cipta dan Baca Puisi, Selasa (22/8).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Mamuju Muh.Fausan Basir saat membuka kegiatan mengatakan dalam kegiatan ini ada 2 jenis lomba yang akan dilombakan diantaranya lomba Cipta Puisi dengan tema kearifan lokal dan lomba baca puisi dengan tema perjuangan.

Fausan menyampaikan, kegiatan ini sudah disampaikan beberapa minggu lalu, dan sudah di bagikan ke media sosial hingga ke sekolah -sekolah soal kegiatan ini.

“Kenapa kami pilih lomba baca puisi di Perpustakaan, kerana Dinas Perpustakaan menganggap Puisi merupakan ungkapan jiwa dan pemikiran yang mampu perasaan dan aspirasi, “ungkap Fausan.

Ia pun berharap, kegiatan lomba ini akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi semua peserta. Dan pastinya mari berlomba dengan semangat sportif dengan menghargai semua usaha yang telah hadir dalam kegiatan ini.

“Untuk hadir disini dan tampil di atas panggung itu kalian sudah menjadi juaranya,”terangnya.

Diketahui, sebanyak 46 peserta yang mengikuti lomba dari bagai sekolah mulai SD dan SMP se Kabupaten Mamuju.

Para peserta pun diwajibkan membawakan 2 puisi pilihan yang terdiri atas Puisi Diponegoro, Karawang-Bekasi, Persetujuan dengan Bung Karno yang merupakan karya Chairil Anwar. Kemudian Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini serta Sebuah Jaket Berlumur Darah karya Taufiq Ismail. Juga Bunga dan Tembok serta Sukmaki Merdeka karya Wiji Tukul.

Puisi Karya W.S. Rendra dengan judul Gugur, Gerilya, dan Doa Serdadu Sebelum Berperang. Lalu kemudian Puisi Karya Sapardi Djoko Damono dengan judul Hari Kemerdekaan dan Atas Kemerdekaan. Selain itu juga terdapat puisi Putra-putri Ibu Pertiwi karya Mustofa Bisri, Lagu dari Pasukan Terakhir karya Asrul Sani, Pahlawan Tak Dikenal Karya Toto Sudarto Bachtiar, serta Musium Perjuangan karya Kuntowijoyo yang dapat menjadi alternatif pilihan peserta untuk dideklamasikan saat lomba berlangsung. (Sudirman)

  • Bagikan