UMI dan EMGS Gelar Seminar Internasional Memajukan Pendidikan Tinggi Malaysia dan Indonesia

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Education Malaysia Global Service menggelar seminar internasional bertajuk ‘Wacana Pendidikan, Memajukan Pendidikan Tinggi Malaysia dan Indonesia’.

Kegiatan yang menghadirkan Pengurusi Education Malaysia Global Service, Prof. Dr. Abdul Razak Ahmad, ini berlangsung di auditorium Al Jibra, Kampus II UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin (20/11) siang.

Kegiatan ini digelar secara online dan offline dan dihadiri oleh Kepala Lldikti IX Sultanbatar diwakili Kabag Umum Lldikti IX, Atase Pendidikan Kedutaan Malasyia untuk Indonesia, Pejabat EMGS, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta beserta utusan dosen se Sulawesi Selatan dan Barat serta Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Rektorat, Pimpinan fakultas, ketua lembaga, dan sivitas akademika UMI.

Dalam kesempatan itu, Rektor UMI, Prof. Dr. H Sufirman Rahman, SH, MH, menjelaskan, seminar internasional ini adalah bentuk pertautan budaya yang ingin dilihat secara akademis dengan menghadirkan pembicaraan produktif berbasis seminar.

“Selain memajukan pendidikan tinggi di dua negara, juga dalam rangka bagaimana pertautan dan pertalian budaya yang selama ini dirasakan oleh dua negara makin terhangatkan,” jelasnya.

Di hadapan, petinggi Education Malaysia Global Service, Prof Sufirman menguraikan keunggulan UMI sebagai Perguruan Tinggi pertama di Luar Pula terakreditasi UNGGUL oleh BAN PT.

“UMI didirikan pada 69 tahun yang lalu oleh para ulama. UMI adalah perguruan tinggi pertama di luar Jawa terakreditasi Insitutsi Unggul. UMI memiliki visi dimana menghasilkan luaran yang berilmu amaliah, beramal ilmiah, berakhlaqul karimah dan berdaya saing tinggi,” beber Profesor Fakultas Hukum UMI itu.

Prof. Dr. Abdul Razak Ahmad, Pengurusi Education Malaysia Global Service, dalam materinya, membeberkan bahwa salah satu tantangan paling nyata di depan mata adalah bagaimana adaptasi generasi muda terhadap kemajuan terknologi.

“Kita tidak menyadari generasi muda saat ini adalah generasi yang dididik dan tumbuh menjadi generasi digital dimana kehidupan mereka sangat tergantung pada teknologi. Ini bisa menjadi bagian dari perhatian kedua negara,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan, Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan erat dimana Malaysia merasa berhutang budi kepada negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia ini sehingga hubungan baik harus terus dipupuk dan dijaga

Dengan demikian, banyak hal yang bisa dilakukan perguruan tinggi untuk mengembangkan kualitas pendidikan bersama perguruan tinggi di Malaysia-Indonesia baik itu bidang Ilmu Kesehatan, Sains, dan lain-lain.

“Lalu melakukan riset yang bakal dikerjakan untuk serikat delegasi. Serta kolaborasi memperkuat pembelajaran dengan menggunakan teknologi,” tutupnya.

Sementara itu, Konsul Kehormatan Negara Malaysia Indonesia di Makassar Dr. H. Bahar Ngitung, MBA, menegaskan, apa yang diinisiasi oleh UMI untuk membangun ruang kerjasama perguruan tinggi Indonesia dengan Malaysia perlu didukug sepenuhnya.

“Bolehlah Jawa, Sumatera, Kalimatan, mengaku dekat dengan Malaysia, tetap Sulawesi Selatan memiliki hubungan sosial kultural dengan Malaysia sangat dekat,” katanya.

Oleh karena itu, kejasama pendidikan tinggi yang diprakarsai oleh UMI patut kita sambut dengan baik.

“Ini adalah bagian integral dari keterbukaan kerjasama antara dua negara, khususnya perguruan tinggi,” tuturnya. (*)

  • Bagikan