Alumni IMMIM Makassar Raih Gelar Doktor di Universitas Negeri Jakarta

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATSULBAR. COM — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh salah satu alumni Pesantren Modern IMMIM Makassar. Muhammad Arjul, putera kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, hari ini resmi menyandang gelar Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan setelah sukses mempertahankan disertasinya dalam Sidang Promosi Ujian Terbuka di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Sidang terbuka yang digelar di Gedung Pascasarjana UNJ itu menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Muhammad Arjul. Disertasinya yang berjudul “Pengaruh Good University Governance, Kepemimpinan Transformasional, dan Teknologi Digital terhadap Internasionalisasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah” mengangkat isu strategis terkait peningkatan daya saing global pendidikan tinggi Islam di Indonesia.

Penelitian ini menggabungkan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan berbagai kampus Muhammadiyah sebagai responden. Temuannya menunjukkan bahwa tata kelola universitas yang baik, kepemimpinan yang adaptif dan kontekstual, serta pemanfaatan teknologi digital yang optimal menjadi tiga pilar penting dalam mendukung agenda internasionalisasi kampus berbasis nilai keislaman.

Sidang promosi ini dipimpin oleh Prof. Dr. Jafar sebagai Ketua Dewan Penguji, serta Prof. Dr. Suryadi sebagai Sekretaris sekaligus Kaprodi S3 Manajemen Pendidikan UNJ. Bertindak sebagai promotor adalah Prof. Dr. Awaluddin Tjalla, didampingi oleh ko-promotor Prof. Dr. Nurhattati Fuad dan sejumlah penguji dari berbagai institusi pendidikan ternama.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Awaluddin Tjalla mengapresiasi pencapaian akademik Muhammad Arjul dan menilai bahwa disertasinya memberi kontribusi nyata terhadap praktik pengelolaan dan pengembangan kelembagaan pendidikan tinggi di Indonesia, terutama dalam lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang saat ini tengah mendorong akselerasi internasionalisasi berbasis nilai-nilai Islam dan budaya kolektif.

Sebagai alumni IMMIM, Arjul dikenal memiliki fondasi keilmuan dan karakter yang kuat. Pendidikan berbasis pesantren yang menanamkan nilai kedisiplinan, keikhlasan, dan semangat keilmuan menjadi pondasi penting dalam perjalanan akademiknya. Dalam testimoni pasca sidang, Arjul secara khusus mengenang masa-masa pembentukan karakter di IMMIM. “Pesantren IMMIM adalah titik awal perjalanan intelektual saya. Di sana saya belajar mencintai ilmu dan menjadikan agama sebagai cahaya dalam berpikir dan bertindak,” ungkapnya.

Usai dinyatakan lulus dengan predikat cum laude, Muhammad Arjul menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT serta terima kasih kepada para pembimbing, keluarga, dan semua pihak yang telah mendukungnya. Sidang ini turut dihadiri oleh keluarga besar, sahabat, kolega akademisi, dan tamu dari luar negeri yang menyaksikan secara daring, termasuk dari Malaysia, Dubai, dan Kamerun.

Capaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar IMMIM, sekaligus menegaskan bahwa pendidikan berbasis pesantren memiliki daya transformasi besar dalam melahirkan intelektual Muslim yang siap menjawab tantangan zaman. Muhammad Arjul kini menjadi salah satu dari barisan doktor alumni IMMIM yang siap mengabdi dan memberi kontribusi untuk dunia pendidikan dan peradaban Islam yang unggul dan berkemajuan.(*)

  • Bagikan