JAKARTA, RAKYATSULBAR.COM – Puluhan aktivis yang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/25).
Mereka datang jauh-jauh dari Sulawesi Barat hanya untuk menuntut penyelesaian soal konflik pertambangan yang telah lama membebani masyarakat setempat.
Aksi dimulai dengan orasi keras yang disampaikan Ketua GMNI Mamuju, Adam Jauri.
Dalam orasinya, Adam menyebut kedatangan mereka ke ibu kota sebagai bentuk protes atas ketidakmampuan pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi dalam menyelesaikan konflik pertambangan yang dinilai melanggar kepentingan publik.
“Kami datang kesini sebagai penyambung lidah rakyat Sulbar. Sudah terlalu lama masyarakat kecewa dengan ketidakberpihakan pemerintah terhadap nasib lingkungan dan ruang hidup mereka,” tegas Adam.
GMNI Mamuju menuntut agar Kementerian ESDM untuk segera mengevaluasi dan mencabut izin 139 perusahaan tambang pasir di Sulawesi Barat yang disebut-sebut ditolak oleh masyarakat sejak lama.
Massa pun mendesak adanya intervensi langsung dari pemerintah pusat melalui kebijakan rasionalisasi tambang di daerah.
Setelah berorasi sekitar 30 menit, massa aksi diterima untuk audiensi di dalam kantor Kementerian ESDM.
Mereka menyerahkan secara langsung dokumen berisi penolakan masyarakat terhadap aktivitas tambang di wilayah mereka. (Muh.Fajrin/A)