MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Garis Hitam Indonesia, sebuah inisiatif sosial yang fokus pada pemberdayaan narapidana dan mantan narapidana perempuan di Kabupaten Mamuju, berhasil meraih prestasi membanggakan sebagai salah satu pemenang Pertamina Foundation Muda (PFMuda) 2025.
Keberhasilan ini diraih setelah melalui proses seleksi ketat selama beberapa bulan, mulai dari seleksi proposal, wawancara, hingga Presentasi Day di hadapan juri. Dari 3.484 pendaftar di seluruh Indonesia, Garis Hitam Indonesia berhasil menembus jajaran 110 pemenang, yang terdiri dari 30 penerima kategori Ideation dan 80 penerima kategori Socialpreneur. Garis Hitam Indonesia menjadi satu-satunya perwakilan dari Sulawesi Barat yang lolos dan meraih penghargaan ini.
PFMuda, singkatan dari Pertamina Foundation Muda, adalah program kompetisi inovasi proyek sosial yang bertujuan mendorong generasi muda menciptakan solusi kreatif dan berdampak bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Melalui kemenangan ini, Garis Hitam Indonesia berhak mendapatkan pendanaan kegiatan untuk merealisasikan programnya, sekaligus memperluas dampak bagi perempuan yang pernah bersinggungan dengan hukum.
“Kemenangan ini bukan hanya milik Garis Hitam Indonesia, tetapi juga milik semua perempuan tangguh yang kami dampingi. Kami percaya, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk bangkit dan berdaya,” ujar Nur Lutfiah A. Baso, S.H., Ketua Garis Hitam Indonesia.
Susunan Tim Garis Hitam Indonesia di PFMuda 2025:
Ketua: Nur Lutfiah A. Baso, S.H.
Anggota: Muh Rifai Sahida, Nuranti Anarkhis, S.Pi., MP, Indhie Rina Tamandalan, Achmad Nur
Mentor: Dewi Fatimah
Dengan dukungan dari Pertamina Foundation, Garis Hitam Indonesia berharap dapat memperkuat upaya pemberdayaan, membangun kemandirian ekonomi, dan menghapus stigma negatif yang kerap membayangi mantan narapidana perempuan di Sulawesi Barat.
Tentang Garis Hitam Indonesia
Garis Hitam Indonesia adalah organisasi sosial berbasis komunitas yang bergerak di bidang pemberdayaan narapidana dan mantan narapidana perempuan.
Melalui pelatihan keterampilan, pendampingan psikososial, dan penguatan jaringan usaha, Garis Hitam Indonesia berkomitmen menciptakan masa depan yang lebih inklusif bagi perempuan yang pernah mengalami keterbatasan kebebasan. (*)
