JAKARTA, RAKYATSULBAR.COM — Sebuah operasi tegas berhasil menggulung sindikat narkoba yang berani beroperasi dari jantung Lembaga Pemasyarakatan. Aktor Ammar Zoni, yang masih berstatus terhukum kasus narkoba, diamankan karena diduga menjadi aktor intelektual peredaran sabu dan tembakau sintetis di Rutan Salemba.
Jaringannya yang rumit terbongkar. Ammar Zoni (MAA/AZ) berperan sebagai penampung yang menerima pasokan dari luar. Barang bukti tiga jenis narkotika berhasil disita, mengukuhkan posisinya sebagai target utama.
Respon Ditjen Pemasyarakatan pun tak tanggung-tanggung dan berlangsung dramatis. Dini hari buta, dengan pengawalan pasukan khusus dari Inteljem, Polda, dan Polres, Ammar Zoni serta lima komplotannya dibawa langsung menuju penjara paling ditakuti: Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan.
“Ini bukti bahwa peringatan Menteri dan Dirjen serius. Siapa pun yang terlibat, akan ditindak,” ungkap Rika Aprianti dari Ditjen Pas dengan nada tegas.
Pukulan ini adalah bagian dari operasi besar-bersih “zero narkoba” yang dicanangkan pemerintah. Ammar Zoni kini menjadi salah satu dari lebih 1.500 narapidana high-risk yang dipindahkan ke pulau tersebut untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dan menciptakan keamanan di lapas.
“Mereka akan ditempatkan dengan pengamanan super maksimum. Ini untuk melindungi lapas dan mengubah perilaku mereka,” jelas Rika.
Kedatangan Ammar Zoni di Nusakambangan telah dicatat pada pukul 07.43 WIB. Sebuah akhir perjalanan yang memalukan bagi seorang public figure, sekaligus awal dari masa hukuman yang jauh lebih berat dan terisolasi.
Pihak Ditjen Pas berjanji tak berhenti sampai di sini. “Ini menjadi alarm kami untuk terus waspada dan bertindak. Zero narkoba adalah harga mati,” pungkas Heri Azhari, menegaskan komitmen mereka membersihkan lembaga pemasyarakatan dari barang haram. (Rakyatsulsel)







