MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,64 persen pada Oktober 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,06.
Data tersebut disampaikan dalam rilis resmi BPS Sulbar yang dipimpin langsung oleh Plt Kepala BPS Sulbar, M. La’bi, di Aula Lantai Dua Kantor BPS Sulbar, Senin (3/11/2025).
M. La’bi menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sejumlah kelompok pengeluaran.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,61 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,18 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 1,49 persen,” terangnya.
Ia menambahkan, kenaikan juga terjadi pada kelompok transportasi sebesar 0,49 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,10 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,68 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,92 persen.
Sementara itu, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan indeks, antara lain kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,30 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,44 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,13 persen.
Dari sisi wilayah, inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Majene sebesar 2,31 persen dengan IHK 108,98, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Mamuju sebesar 3,16 persen dengan IHK 109,19.
Menurut BPS, angka inflasi ini menggambarkan adanya kenaikan harga secara umum di sebagian besar kelompok kebutuhan masyarakat, terutama pada sektor pangan dan jasa.
(*)





