MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Selatan bersama perwakilan mahasiswa, aktivis, rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, serta organisasi masyarakat (Ormas) menggelar Deklarasi Damai di Gedung Balai Pertemuan Hasanuddin (BPH) Kodam XIV/Hasanuddin, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Minggu (31/8/25).
Kegiatan ini mengusung tema “Deklarasi Cinta Damai” pasca aksi unjuk rasa yang terjadi di Kota Makassar.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga Sulawesi Selatan sebagai rumah bersama.
“Sulsel adalah rumah kita, mari kita rawat dan ciptakan suasana damai. Peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu sangat kita sesali karena menimbulkan korban jiwa. Saya berjanji atas nama negara untuk mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan dukungannya terhadap langkah aparat dalam mengusut tuntas kasus tersebut. Ia juga mengimbau para rektor untuk mengarahkan mahasiswa agar menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun dan tidak anarkis.
“Aspirasi tentu boleh disampaikan, tetapi harus ada batas waktu agar tidak dimanfaatkan pihak luar,” ujarnya.
Kegiatan ini turut diwarnai dengan penandatanganan Deklarasi Damai oleh Forkopimda Sulsel, Forkopimda Kota Makassar, para rektor, aktivis, dan ormas.
Melalui momentum ini, seluruh elemen masyarakat berkomitmen memperkuat komunikasi dua arah antara pemerintah, aparat keamanan, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat sipil dalam menjaga kondusivitas wilayah.
Deklarasi Damai ini diharapkan menjadi titik awal membangun semangat kebersamaan demi terciptanya Sulawesi Selatan yang aman, damai, dan harmonis. (*)








