Menuju MQK International, PD Pontren Kemenag Sulse Pimpin Rapat Koordinasi

  • Bagikan
PD Pontren Kemenag Sulse Pimpin Rapat Koordinasi

WAJO, RAKYATSULBAR.COM – Perhelatan Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) pertama tahun 2025 tinggal menghitung hari. Ajang bergengsi tingkat internasional ini akan berlangsung selama enam hari, mulai 2–7 Oktober 2025, di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Rapat persiapan kembali digelar pada Jumat (26/9) pagi, dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. Muhammad Yunus. Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memastikan kesiapan layanan dan teknis penyelenggaraan MQKI yang akan dihadiri perwakilan dari 10 negara sahabat serta 38 provinsi di Indonesia.

“Seluruh jajaran diminta untuk konsentrasi penuh pada bidang tugas masing-masing, agar pelayanan terbaik dapat diwujudkan. Mulai dari penyambutan tamu kehormatan, transportasi, konsumsi, hingga akomodasi peserta harus dipastikan tidak ada kendala,” tegas Dr. Yunus.

Adapun rangakaian acara dengan MQKI akan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, di Pondok Pesantren As’adiyah Macanang. Selain pembukaan, sejumlah titik telah disiapkan sebagai lokasi lomba, yaitu Pesantren As’adiyah Lapongkoda, Ma’had Aly Dijalur 2, serta Lapangan Merdeka Sengkang yang akan menjadi pusat expo pesantren dan panggung hiburan hadrah.

Sebanyak 50 stand pameran juga telah dipersiapkan panitia untuk menampilkan produk-produk unggulan pesantren. Koordinator EO, Hery Irawan, memastikan seluruh fasilitas dapat mendukung kelancaran acara.

Selain lomba membaca kitab kuning, MQKI juga menghadirkan tujuh kegiatan pendukung, mulai dari halaqah ulama internasional, expo kemandirian pesantren, hingga perkemahan pramuka santri nusantara. Kegiatan ini tidak hanya menonjolkan aspek kompetisi, tetapi juga memperkuat nilai intelektual dan spiritual pesantren di kancah global.

Pasca mendampingi kunjungan Tenaga Ahli Menteri Agama dan Direktur Pondok Pesantren beberapa waktu lalu, Dr. Yunus menegaskan bahwa pihaknya terus mematangkan persiapan sesuai arahan. “Konsentrasi layanan tidak hanya saat puncak acara, tetapi juga sejak kedatangan peserta. Semua proses harus berjalan lancar,” ujarnya.

Dengan persiapan yang semakin dimantapkan, Kabupaten Wajo siap menjadi tuan rumah perhelatan internasional yang akan mencatat sejarah baru bagi dunia pesantren di Indonesia. (*)

  • Bagikan