MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Pesantren Modern IMMIM merayakan usia emasnya dengan mengusung tema “Beyond the Horizon Towards the Next 50”. Puncak perayaan ini ditandai dengan kunjungan kehormatan dari Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, di Pesantren IMMIM Putra Tamalanrea, Makassar, Minggu (16/11/25).
Setibanya di lokasi, Menteri Agama disambut hangat oleh jajaran pimpinan IMMIM serta para pengurus YASDIC. Suasana penuh kekeluargaan tersebut mencerminkan kedekatan historis antara Menag dan IMMIM, tempat beliau pernah mengajar pada awal tahun 1980-an.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Agama didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Staf Ahli Dr. Ismail Cawidu, Kepala Kanwil Agama Sulsel Dr. H. Ali Yafid, dan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Hamdan. Dalam sambutannya, beliau tidak hanya bernostalgia, tetapi juga memberikan apresiasi mendalam terhadap nilai-nilai yang dijunjung IMMIM.
Menteri Agama menyatakan salut terhadap motto IMMIM, yakni “Bersatu dalam Akidah, Toleransi dalam Furu dan Khilafiyah,” yang dinilai berhasil merangkul keragaman umat tanpa membedakan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Beliau juga menegaskan peran penting pesantren ini dengan menyebutnya sebagai “pondok pesantren modern pertama di Indonesia Timur,” menunjukkan komitmen IMMIM dalam mempromosikan toleransi dan kesatuan antar umat Islam.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama RI turut menyerahkan bantuan senilai Rp100 juta sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan program dan fasilitas pesantren.
Sebelum rangkaian kegiatan Milad dipaparkan, Ketua YASDIC IMMIM, Dr. Hj. Nurfadjri Fadeli Luran, memberikan sambutan. Ia menyebut Menteri Agama dengan gelar “Syeh Muballigin”, sebagai penghargaan atas kiprah beliau sebagai penerima Fadeli Luran Award tahun 2018, yang diberikan pada peringatan ulang tahun DPP IMMIM ke-51.
“Jadi pak Mentri Agama adalah Keluarga Besar IMMIM Juga disamping pernah juga mengajar di pesantren IMMIM sekitar 2 Tahun” ujar Ketua YASDIC IMMIM.
Sementara itu, Ketua Panitia Milad Pesantren IMMIM ke-50, Prof. Dr. Irfan Idris, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran dan bantuan Menteri Agama. Di hadapan para tamu, Irfan Idris turut menyampaikan rangkaian kegiatan yang telah dan akan digelar dalam rangka Milad, salah satunya adalah Eco-Pesantren Exhibition yang melibatkan puluhan pondok pesantren se-Sulawesi Selatan dan diselenggarakan di Mall Nipah. Pameran ini menjadi wadah kolaborasi dan kreativitas pesantren dalam menampilkan inovasi ramah lingkungan serta pengembangan kemandirian santri.
Informasi kegiatan puncak lainnya disampaikan oleh Ketua YASDIC IMMIM, Dr. Hj. Nurfadjri Fadeli Luran yang menyebut bahwa IMMIM akan menggelar acara “Makassar Bershalawat dan Doa untuk Palestina” pada 30 November pagi di depan Gedung IMMIM. Acara ini terbuka untuk umum dan panitia juga menyiapkan hadiah umrah bagi peserta yang beruntung.
“Pesantren Modern IMMIM telah melewati 50 tahun pertama dengan baik. Momentun peringatan 50 tahun ini oleh pesantren dan alumninya, diniatkan menjadi titik awal memasuki 50 tahun berikut dan tahun-tahun setelahnya, dengan tekad menjadikan Pesantren IMMIM sebagai lembaga pendidikan yang secara konsisten dan serius mendidik dan menghasilkan alumni-alumni yang unggul dalam iman dan ilmu,” tutupnya.
Kehadiran Menteri Agama RI tidak hanya menjadi bentuk penghormatan bagi IMMIM yang memasuki usia emas, tetapi juga penegasan bahwa pemerintah memberi perhatian besar terhadap perkembangan pendidikan pesantren. Dukungan ini menjadi energi baru bagi IMMIM untuk terus berinovasi dan menjaga tradisi keilmuan yang telah diwariskan selama lima dekade. (*)








