Suhardi Duka Resmikan Jembatan dan Tanggul di Tapandullu

  • Bagikan
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, melakukan peninjauan rekonstruksi tanggul banjir Desa Tapandullu

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, melakukan peninjauan rekonstruksi tanggul banjir Desa Tapandullu di Ruas Jalan Abd. Malik Pattana Endeng, Sumare Rangas (batas Tapalang Barat), Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga meresmikan Rekonstruksi Jembatan Sungai Nipa-Nipa yang berlokasi di Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat, Rabu (17/12/25).

Rekonstruksi Jembatan Sungai Nipa-Nipa batas Tapalang Barat–Tapalang serta rekonstruksi tanggul banjir Desa Tapandullu tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hibah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebagai bagian dari program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempabumi M6,2 yang terjadi pada medio Januari 2021 lalu, untuk Tahun Anggaran 2024–2025.

Total hibah dari Pemerintah Pusat melalui BNPB mencapai lebih dari Rp21 miliar yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan, yakni rekonstruksi jembatan ruas jalan batas Tapalang Barat–Tapalang, rekonstruksi tanggul banjir Desa Tapandullu, serta rehabilitasi Jembatan Desa Ahu di Kecamatan Tapalang Barat.

Gubernur Suhardi Duka (SDK) menjelaskan bahwa secara keseluruhan dukungan anggaran rekonstruksi infrastruktur di wilayah tersebut pada tahun ini mencapai sekitar Rp39 miliar, yang terdiri dari hibah BNPB sebesar Rp21 miliar ditambah dukungan anggaran APBD sekitar Rp18 miliar.

Untuk tahun depan, pemerintah daerah juga mengusulkan tambahan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk peningkatan Jalan dari Labuan Rano-Ahu.

“Kalau jalan ini sudah mulus, berarti kita tidak lagi hanya memiliki satu jalur alternatif. Memang jaraknya sedikit lebih panjang dibandingkan lewat sana (jalur Tapalang–Mamuju), tetapi jalur ini lebih lurus, risikonya lebih rendah,” ujar Gubernur Suhardi Duka.

Ia menambahkan, keberadaan jalur alternatif tersebut sangat penting untuk menjaga konektivitas dan stabilitas ekonomi daerah. Menurutnya, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa ketika jalur utama terputus, dampaknya langsung terasa pada aktivitas ekonomi dan inflasi.

Gubernur Suhardi Duka juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah berkomunikasi dengan Kepala BNPB terkait rencana dukungan anggaran rekonstruksi lanjutan pada tahun 2026 yang diperkirakan mencapai Rp120 miliar.

Namun demikian, ia memahami kondisi nasional saat ini, di mana beberapa provinsi di Sumatera seperti Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara tengah mengalami bencana banjir besar.

“Kalau nantinya alokasi itu dialihkan ke daerah yang lebih membutuhkan, tidak apa-apa. Kita harus toleran sebagai bagian dari NKRI. Tapi kalau masih ada sisa yang bisa dialokasikan ke Sulawesi Barat, tentu kita syukuri,” ucap SDK.

Ia menegaskan, kepercayaan BNPB kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat diberikan karena seluruh proses pelaksanaan kegiatan, mulai dari perencanaan, tender, hingga audit, berjalan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Suhardi Duka menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat, khususnya di Kecamatan Tapalang Barat dan Simboro, yang kini dapat menikmati akses jalan dan jembatan tanpa hambatan.

Infrastruktur yang direkonstruksi meliputi dua unit jembatan, tanggul banjir sepanjang kurang lebih 700 meter, serta beberapa titik rehabilitasi jalan.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, saya bersama Bupati, Danrem, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi, dan seluruh jajaran menyampaikan terima kasih kepada Kepala BNPB Pusat atas dukungan dan kepercayaannya dalam pelaksanaan rekonstruksi pascabencana di Sulawesi Barat,” pungkasnya.

Gubernur SDK juga menegaskan bahwa meskipun saat ini perhatian nasional terfokus pada penanganan bencana di sejumlah wilayah Sumatera, Sulawesi Barat masih membutuhkan dukungan lanjutan karena masih terdapat beberapa infrastruktur yang perlu direkonstruksi pascabencana. (*)

  • Bagikan