MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menerima informasi terkini dari Topical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta terkait perkembangan sistem siklon tropis di wilayah Samudra Hindia, berdasarkan update tanggal 25 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.
Dalam laporan yang diterima pada Kamis 25 Desember 2025 tersebut, disampaikan bahwa Siklon Tropis Grant berkembang dari bibit siklon 93S yang mulai tumbuh sejak 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Timur, dan mencapai intensitas siklon tropis pada 24 Desember 2025 pukul 19.00 WIB.
Saat ini, Siklon Tropis Grant berada di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 knot (75 km/jam) serta tekanan minimum 995 hPa. Berdasarkan analisis TCWC BMKG, kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Grant diprakirakan akan meningkat secara perlahan dalam 24 jam ke depan hingga mencapai kategori 2.
Selain itu, TCWC BMKG juga melaporkan terbentuknya bibit siklon tropis 96S pada 24 Desember 2025 pukul 18.00 UTC (01.00 WIB). Sistem ini saat ini berada di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan minimum 1008 hPa. Bibit siklon tropis 96S diprediksi memiliki peluang rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.
Menanggapi informasi tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa meskipun Pulau Sulawesi, termasuk wilayah Sulbar, berada di luar jalur dan relatif aman dari dampak langsung siklon tropis, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
“Walaupun Sulbar tidak terdampak langsung oleh Siklon Tropis Grant maupun bibit siklon 96S, kami tetap menginstruksikan seluruh jajaran BPBD untuk siaga dan terus memantau perkembangan cuaca. Hal ini sesuai dengan arahan dan petunjuk Gubernur Sulbar Bapak Suhardi Duka, agar kesiapsiagaan tetap dijaga dalam menghadapi potensi dampak tidak langsung seperti peningkatan curah hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi,” tegas Yasir Fattah.
Pusdalops BPBD Sulbar akan terus melakukan pemantauan dan menyebarluaskan informasi resmi dari BMKG kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terkait guna mendukung langkah kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah Sulbar. (*)








