Sekolah PAUD di Mateng Disegel Kades, Siswa Terpaksa Belajar di Teras Warga

  • Bagikan

MATENG, RAKYATSULBAR.COM — Pasca sekolah Paud di desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju diduga di segel oleh Kepala Desa (Kades), puluhan murid terpaksa harus berjalan di teras warga.

Bupati Mateng, Arsal Aras saat di konfirmasi wartawan mengaku baru mengetahui penyegelan itu malam tadi. Ia telah memerintahkan Dinas Pendidikan untuk turun ke lokasi mengecek duduk perkara penyegelan.

“Saya baru membaca di medsos tadi malam. Kemudian pagi ini saya minta ke Dinas Pendidikan untuk turun mengecek seperti apa masalahnya di lapangan, apa penyebab-penyebab,” kata Arsal,saat di konfirmasi sejumlah Wartawan via sambungan telpon WhatsApp nya, Kamis (24/7/25).

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju Tengah, Marhuding, mengatakan untuk menyelesaikan polemik penyegelan sekolah PAUD di Desa Lamba Lamba tersebut pihaknya sudah turun ke lokasi melihat kondisi sekolah tersebut. Dari hasil tim yang turun kondisi sekolah masih terpasang palang atau tersegel.

“Sekolah masih disegel pihak Kades belum membuka segel sekolah. Akibat dari aksi penyegelan tersebut proses belajar dan mengajar masih terhambat,” jelas Marhuding.

Marhuding, menambahkan, selain itu penyegelan juga dipicu akibat adanya persaingan sekolah PAUD antara kerabat Kades dengan pemilik Yayasan Bunda Kasih.

“Jumlah siswa baru yang diterima oleh PAUD Bunda Kasih yang disegel oleh Kades Lamba Lamba jauh lebih banyak dari PAUD yang dikelolah oleh kerabat Kades,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, pihak Dinas Pendidikan saat ini juga akan menghadiri RDP undangan DPRD Mateng untuk membahas aksi penyegelan sekolah tersebut.

“Kami sudah dapat undangan untuk ikut rapat dengar pendapat (RDP) pada jam 14.00 di DPRD Mateng untuk menyelesaikan polemik sekolah tersebut polemik PAUD Kasih Bunda,”pungkasnya. (*)

  • Bagikan