PANGKEP, RAKYATSULBAR.COM — Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Pekan Pesantren bagi mahasiswa baru. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini digelar di Padang Lampe Kamis-Sabtu (4-6/9/25).
Kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan UMI kepada mahasiswa baru yang dilakukan secara bergelombang. Total ada 7 gelombang yang akan melakukan pekan pesantren dan hari ini diikuti gelombang pertama.
“Gelombang pertama ini terdiri dari 429 mahasiswa baru. 64 orang dari Fakultas Pertanian dan Bioremediasi Lahan, 136 dari Fakultas Kedokteran Gigi dan 224 dari Fakultas Kedokteran,” sebut Wakil Rektor III Bidang Pembinaan Kemahasiswaan Prestasi dan Hubungan Alumni UMI, sekaligus Ketua Panitia, Hj. Nur Fadhilah Mappaselleng dalam pembukaan Pekan Pesantren, Kamis (4/9/25).
Rektor UMI, Prof Hambali Thalib mengucapkan selamat kepada para mahasiswa baru yang telah menjadi bagian dari keluarga besar UMI.
“UMI merupakan kampus dakwah yang terakreditasi unggul di Indonesia Timur. Prodi yang dipilih mengikuti Pekan Pesantren pada hari ini juga semua Prodi unggul,” ucapnya
Prof Hambali juga menjelaskan kegiatan ini adalah proses pengenalan awal terhadap dunia kampus.
“Minimal ada pengenalan awal mengenai UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah dengan harapan bahwa mereka sebagai bagian dari civitas akademika UMI mulai memahami bahwa mereka telah menjadi bagian dari UMI,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, kegiatan ini telah berlangsung lama dan rutin setiap tahun sehingga kegiatannya selalu sama dari tahun ke tahun.
“Perbedaan dari tahun ke tahun yah waktu saja yang berbeda, mungkin juga dinamika yang berkembang. Misalnya di yayasan itu atau di fakultas itu ada perkembangan, tapi prinsipnya itu tidak ada perbedaan karena pendekatannya adalah sama. Memberi pengenalan kepada mahasiswa, apa yang mau dikenalkan ya tentu hal-hal yang mungkin ada yang tahun lalu tidak ada, sehingga sekarang ini ada,” jelasnya
“Misalnya fakultas kedokteran dulu tidak ada itu spesialis tapi sekarang ada Obgin. Pertanian, lembaganya dulu namanya fakultas pertanian, sekarang menjadi fakultas pertanian dan bioremediasi dan lahan tambang. Itu yang mungkin juga ada perkembangan baru misalnya akademi dan lain-lain.,” beber
Prof Hambali.
Lebih jauh ia menjelaskan kegiatan ini untuk mengganti sistem orientasi mahasiswa yang acap kali mengundang protes berbagai kalangan.
“Ini juga untuk mengganti sistem perkenalan kampus yang biasanya. Kegiatan kita ini sudah lama, sudah 10 tahunan lalu. Sistem orientasi dengan cara ini dilakukan sebab kadang-kadang ada komplain dari masyarakat, orang tua karena Kadang-kadang anaknya korban. Tapi kita tidak bermaksud menghilangkan pembinaan mahasiswa. Hanya caranya yang diubah.”jelasnya.
Lebih jauh kegiatan ini diisi banyak pendekatan yang tidak lepas dari UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah.
“Siar dakwahnya di sini, kegiatan juga diisi materi dan ada lembaga-lembaga mahasiswa. Hanya tidak sebebas kalau di kampus. Kalau di kampus kan macam-macam. Kadang-kadang ada yang dikontrol, ada yang tidak bisa dibantu,” tandasnya. (*)








