Perang Kelompok di Tallo Makassar Membesar, Lima Rumah Warga Terbakar

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat memantau lokasi kerusuhan warga

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM-– Perang kelompok di Jalan Kandea III, Kelurahan Bungaejayya Baru, Kacamata Tallo, Kota Makassar, semakin membesar, pada Selasa (23/9/25) sore.

Pertikaian antar kelompok warga ini tidak hanya menelan korban akibat terkena busur panah, tapi juga berdampak pada lima rumah warga dan sejumlah kendaraan hangus terbakar.

Bentrok antar kelompok warga ini diketahui sudah berlangsung beberapa hari lalu dan meluas hingga ke sejumlah titik, seperti di Jalan Kandea, Lorong 148, Jalan Lembo, Jalan Layang dan sekitarnya.

Dari pantauan di lokasi, pada Selasa petang, dua kelompok warga terlihat saling serang. Mereka menggunakan busur panah sambil membawa triplek dan seng bekas yang dijadikan tameng. Beberapa diantaranya juga terlihat menenteng senjata tajam jenis parang.

Mereka masih saling serang tanpa peduli rumah warga yang didepannya sedang terbakar dan mulai menjalar ke rumah warga lainnya. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar yang tiba di lokasi pun tak bisa berbuat banyak, mereka takut masuk ke lokasi kebakaran dikarenakan dua kelompok warga masih saling serang.

“Nda bisa masuk (TKP) pemadam, banyak busur sama senapan angin. Ma tembak petasan juga sama (bom) molotov,” kata Dg Liwang, salah seorang warga di lokasi.

Beberapa saat kemudian, rombongan polisi yang dipimpin Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana juga tiba di lokasi. Ia datang bersama sejumlah personelnya, termasuk kendaraan taktis seperti mobil Tambora dan mobil Pengurai Massa (Raisa).

Dipimpin Arya, mereka langsung menerobos masuk ke tengah dua kelompok warga yang sedang bertikai dan membubarkan. Setelah disterilkan, petugas Damkar Makassar bergerak masuk untuk memadamkan api yang sudah menghabiskan lima unit rumah warga.

Menyusun Kapolres, Dandim 1408/Makassar Kolonel Inf Franki Susanto, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, dan anggota DPRD Kota Makassar Basdir juga tiba di lokasi. Atas insiden ini, forkompinda Makassar bersepakat untuk memaksimalkan pengamanan di lokasi agar tak terulang kembali.

“Turut prihatin atas kejadian ini, penguatan keamanan di lingkungan ini harus dimaksimalkan. Malam ini kita koordinasi dengan pihak kepolisian, Kodim, Brimob dan Satpol PP melakukan posko penjagaan bersama di tempat ini,” tegas Arya di lokasi.

Ia bilang, pengamanan di semua titik rawan di wilayah Kecamatan Tallo akan diperkuat. Pendirian posko pengaman akan segera dibuat untuk menghindari perang kelompok antar warga kembali pecah dan menimbulkan kerugian.

“Semua titik titik yang dianggap rawan akan dijaga ketat,” sebutnya.

Mengenai akar permasalahan yang memicu perang kelompok ini, kata Arya, pihaknya belum mengetahui pasti penyebabnya. Begitupun dengan terduga pelaku pembakaran rumah warga disebut masih diselidiki dengan memaksimalkan pengumpulan informasi di sekitar lokasi kejadian.

“Ini hampir setiap hari (perang kelompok). Kita belum tahu (penyebabnya), siapa pelakunya, kita belum mendapatkan informasi apa dasar yang menyebabkan terjadinya perang,” ungkapnya.

Arya juga menyampaikan bahwa warga yang rumahnya terbakar atas insiden ini akan diberikan bantuan. Ia berharap seluruh warga, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah tersebut bekerjasama menjaga keamanan agar perang kelompok tidak terulang kembali.

“Harapan kita jaga ini, sama-sama semua, elemennya yang kita miliki harus turun ke bawah, harus tegas, tidak boleh berulang (perang kelompok),” pesannya.

Sementara untuk penindakan hukumnya, Arya bilang sementara masih akan dilakukan penyelidikan guna mengetahui pasti penyebab perang kelompok tersebut.

Begitupun pelaku, Arya menegaskan proses penyelidikan masih berlangsung. Termasuk akan mencari siapa yang memprovokasi warga sehingga terjadi perang kelompok.

“Nanti akan kita dalami,” sebutnya.

Sementara Munafri Arifuddin alias Appi yang juga datang di lokasi terlihat memediasi dan melakukan negosiasi dengan warga untuk mencari solusi serta menggali penyebab konflik, bersama-sama dengan Kapolres dan Dandim.

Ia juga memerintahkan 40 personel Satpol PP agar siaga dan bergantian menjaga ketenteraman serta ketertiban di lokasi kejadian, membantu jajaran kepolisian dan Koramil selama beberapa pekan ke depan.

“Saya merasa sangat prihatin atas kejadian ini. Penguatan terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan harus dimaksimalkan,” tegas Appi.

Ia memastikan akan berkoordinasi dengan kepolisian, Kodim, dan Satpol PP untuk mendirikan posko penjagaan bersama di titik-titik rawan, sebagai langkah pengendalian Kamtibmas.

Pemerintah Kota Makassar juga masih menunggu hasil investigasi detail dari tim penanggulangan bencana dan kebakaran terkait penyebab dan kerugian pasti dalam insiden ini.

Meski tidak ada korban jiwa, Appi memastikan bantuan darurat bagi warga yang rumahnya terbakar, termasuk pendirian posko sementara untuk menampung korban.

“Harapan kita, semua elemen harus bergerak bersama menjaga keamanan. Kita harus turun ke bawah dan bekerja maksimal,” harapnya.

Appi juga menegaskan tindakan tegas akan diambil terhadap pelaku kerusuhan menyebabkan sebagian warga kehilangan tempat tinggal.

“Tindakan seperti ini tidak boleh terulang lagi. Harus ada solusi, dan tindakan tegas,” pungkasnya. (Isak Pasabuan/Rakyatsulsel)

  • Bagikan