BANTAENG, RAKYATSULBAR.COM— Kisah cinta pasangan viral asal Kabupaten Bantaeng kembali jadi sorotan publik. Setelah sempat ramai karena menikahi dua perempuan hanya berselang tiga hari, kini sang istri pertama, Warni, memutuskan mundur dan meminta cerai dari suaminya, Rusdi.
Pernikahan ganda ini berlangsung di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dan sempat viral di media sosial pada awal Oktober 2025. Namun, keputusan Warni untuk mundur dan meminta cerai diketahui pada pertengahan bulan Oktober 2025, hanya 12 hari setelah pernikahan berlangsung.
Keputusan itu diambil Warni setelah mengaku tak lagi mendapat perhatian dari sang suami sejak pernikahan kedua Rusdi dengan perempuan bernama Kasma.
“Suami tak pernah pulang ke rumahku, dia hanya tinggal di rumah istri keduanya. Saya mundur untuk kebahagiaanku, bukan untuk maduku,” ujar Warni, dikutip dari keterangan yang beredar di media sosial.
Kisah ini sebelumnya sempat viral di berbagai platform setelah pernikahan Rusdi dengan dua perempuan dalam waktu berdekatan menuai reaksi beragam dari warganet. Banyak yang menyoroti kisah penantian panjang Warni selama 13 tahun menjalin hubungan dengan Rusdi sebelum akhirnya menikah siri secara dadakan.
Namun, pernikahan itu hanya bertahan dua minggu. Warni akhirnya memilih mundur dari statusnya sebagai istri pertama karena merasa tak sanggup dimadu dan kecewa pada sikap suaminya yang dianggap tidak adil.
Sementara itu, istri kedua, Kasma yang menjalin hubungan dengan Rusdi selama tiga tahun kini menjadi satu-satunya istri sah. Rusdi disebut lebih sering tinggal di rumah Kasma dan menghabiskan waktu bersamanya.
“Pengantin Bantaeng viral beristri dua bertahan 12 hari, lalu memilih madunya untuk dijadikan istri satu-satunya secara sah,” tulis salah satu akun media lokal dalam unggahannya yang kini kembali viral.
Di media sosial, banyak netizen yang ikut berkomentar tajam menyoroti keputusan Rusdi.
“Laki-laki tak tahu diri, belum setahun pasti selingkuh. Lah, yang menemani 13 tahun saja dikhianati, apalagi yang baru tiga tahun,” tulis salah satu warganet.
Kisah ini kini menjadi pelajaran bagi banyak orang tentang arti kesetiaan, keadilan dalam rumah tangga, dan keberanian seorang perempuan memilih kebahagiaan sendiri. (Rakyatsulsel)
