Retinoblastoma: Penyakit Mata yang Mengancam Jiwa Anak-anak

  • Bagikan
ilustrasi

RAKYATSULBAR.COM – Retinoblastoma adalah kanker mata yang paling umum terjadi pada anak-anak, terutama pada usia di bawah lima tahun. Penyakit ini muncul dari retina, jaringan saraf di bagian belakang mata yang bertugas mengubah cahaya menjadi sinyal untuk otak. Meski tergolong langka, retinoblastoma menjadi ancaman serius karena dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak segera ditangani.

Gejala utama retinoblastoma meliputi:

  1. Leukokoria (refleksi putih pada pupil seperti mata kucing ketika terkena cahaya).
  2. Mata juling.
  3. Penglihatan kabur atau terganggu.
  4. Mata merah atau bengkak tanpa sebab yang jelas.

Retinoblastoma disebabkan oleh mutasi genetik pada gen RB1. Sebagian besar kasus bersifat sporadis (tidak diturunkan), tetapi sekitar 40% kasus bersifat genetik, yang berarti dapat diwariskan dari orang tua.

Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan mata, USG mata, CT scan, atau MRI. Jika retinoblastoma terdeteksi, pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebaran kanker.

Beberapa metode pengobatan meliputi:

  1. Kemoterapi, untuk mengecilkan tumor.
  2. Terapi laser atau krioablasi, untuk menghancurkan tumor kecil.
  3. Operasi enukleasi, yakni pengangkatan bola mata, dilakukan jika tumor sudah besar untuk mencegah penyebaran.

Pentingnya Deteksi Dini

Ahli onkologi mata menekankan pentingnya deteksi dini dalam meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan. Orang tua disarankan untuk segera memeriksakan anak ke dokter jika mendapati gejala yang mencurigakan, Bagi orang tua yang memiliki riwayat keluarga dengan retinoblastoma, konsultasi genetik juga sangat dianjurkan untuk meminimalkan risiko penyakit ini pada keturunan.

  • Bagikan