Aksi Jilid III Tolak Tambang Pasir, Warga Ungkap Tekanan Diam-diam soal Tambang

  • Bagikan

“Mau Tidak Mau Akan Jalan”

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Ratusan warga dan mahasiswa dari berbagai daerah di Sulawesi Barat menggelar unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulbar, Rabu (21/5/2025).

Aksi ini merupakan gelombang ketiga sebagai bentuk penolakan terhadap aktivitas pertambangan pasir yang dinilai merusak lingkungan.

Massa aksi yang berasal dari Mamuju, Majene, Tapalang, Kalukku, hingga Karossa itu menyuarakan desakan agar Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), segera mencabut izin tambang pasir yang beroperasi di wilayah mereka.

Jenderal lapangan aksi, Zulkarnain, menegaskan bahwa kehadiran tambang pasir telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, termasuk abrasi yang merusak puluhan rumah warga di tubo.

“Kami meminta dengan tegas kepada Gubernur Sulbar Suhardi Duka untuk segera mencabut izin tambang pasir di Sulbar,” tegas Zulkarnain dalam orasinya.

Ia juga menyampaikan bahwa kedatangan massa kali ini sekaligus untuk menagih janji gubernur yang sebelumnya menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap izin tambang. Namun hingga kini, menurutnya, belum ada hasil yang disampaikan ke publik.

“Kami datang menagih janji yang telah disampaikan oleh Gubernur SDK. Tetapi nyatanya sampai hari ini belum ada hasil dari evaluasi yang dijanjikan,” jelasnya.

Dalam pernyataannya kepada media, Zulkarnain mengungkapkan bahwa pada Senin malam (19/5/2025), seorang utusan yang mengaku mewakili Gubernur Sulbar mendatangi warga Kalukku secara diam-diam, meminta mereka untuk menghentikan aksi penolakan tambang.

“Utusan tersebut menyampaikan bahwa tambang pasir adalah keinginan pemerintah, dan mau tidak mau akan tetap dijalankan,” ungkap Zulkarnain.

Meskipun ada tekanan tersebut, massa aksi menegaskan tidak akan mundur dalam perjuangan mereka. Mereka tetap menuntut agar pemerintah segera mencabut izin seluruh tambang pasir yang ada di Sulbar. (Fajrin/A)

  • Bagikan