POLMAN, RAKYATSULBAR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat bersama Komisi X DPR RI menggelar
kegiatan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) dan Peningkatan Literasi Statistik
Masyarakat di Polewali Mandar, Senin (20/10).
Acara ini dihadiri langsung oleh Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru, Deputi
Bidang Statistik Produksi BPS RI M. Habibullah, serta jajaran BPS Provinsi dan Kabupaten
se-Sulawesi Barat.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, M. La’bi, menyampaikan
bahwa Sensus Ekonomi 2026 merupakan amanah besar negara yang akan memotret
kondisi dan struktur perekonomian Indonesia dari usaha mikro hingga perusahaan besar.
“Data statistik bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi cerita nyata tentang kehidupan
ekonomi masyarakat, dari pedagang kecil, nelayan, pengusaha kuliner, hingga pelaku
industri kreatif,” ujar M. La’bi.
Ia menegaskan komitmen BPS Sulawesi Barat untuk melaksanakan SE2026 dengan
berkualitas dan berintegritas, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak agar
budaya sadar data dan percaya statistik semakin tumbuh di daerah.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI, M. Habibullah, dalam paparannya menjelaskan
bahwa BPS terus menghadirkan inovasi pelayanan publik melalui Desa Cantik, Pojok
Statistik, hingga program “BPS Goes to School” untuk menumbuhkan literasi statistik di
berbagai lapisan masyarakat.
Beliau juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sensus dan
survei BPS.
“Mohon kesediaan Bapak Ibu ketika didatangi petugas, berikanlah jawaban yang jujur dan
lengkap. Data yang Bapak Ibu berikan akan menjadi dasar kebijakan ekonomi yang
menyentuh kehidupan kita semua,” kata Habibullah.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru menegaskan
pentingnya literasi statistik sebagai pelindung dari misinformasi, terutama di era digital.
“Statistik memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Data yang akurat bukan hanya dasar kebijakan,
tetapi juga peluang ekonomi bagi masyarakat. Tanpa data dari BPS, program seperti
Indonesia Pintar tidak akan tepat sasaran,” ungkapnya.
Ia turut mengapresiasi respons cepat BPS yang menampilkan data produksi gula aren
Polewali Mandar secara real-time dalam sesi sosialisasi, yang menurutnya menjadi bukti
nyata nilai praktis data BPS dalam pengambilan kebijakan publik.
Dalam sesi sosialisasi teknis, Eka Khaerandy Oktafianto, Statistisi Ahli Madya BPS Sulawesi
Barat, memaparkan manfaat SE2026 bagi daerah, mulai dari pemetaan potensi ekonomi,
pengembangan UMKM, hingga dukungan terhadap kebijakan investasi daerah.
“Sensus Ekonomi 2026 bukan sekadar kegiatan statistik, tetapi investasi data untuk masa
depan ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 80 peserta yang terdiri dari akademisi, pelaku UMKM,
perwakilan pemerintah daerah, dan masyarakat umum.
Melalui kegiatan ini, BPS dan Komisi X DPR RI berharap literasi statistik di Sulawesi Barat
semakin meningkat, dan masyarakat siap menjadi mitra aktif dalam menyukseskan Sensus
Ekonomi 2026. (*)








