Kabar Dugaan Bisnis Jabatan di Lingkup Pemprov Sulbar Viral di Medsos, Rahim, itu Akun Bodong

  • Bagikan

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COMDugaan jual beli jabatan di lingkup Pemprov Sulbar viral di media sosial (medsos) facebook.

 

Isu ini diunggah akun @Keanu Revert pada Jumat, 9 September 2022.

 

Akun tersebut menulis praktik dugaan jual beli jabatan dilakukan oknum tertentu yang merasa dekat dengan Pj Gubernur Akmal Malik.

 

“Waspada…. aksi jual beli jabatan pada pemerintah provinsi Sulawesi Barat, yang kemungkinan dilakukan oleh oknum oknum tertentu, yang merasa diri dekat dengan PJ. Gubernur, yang konon berasal dari salah satu kelompok, yang katanya punya kewenangan…..,.. sudah ada indikasi, beberapa orang bergerilya mendatangi atau mendatangkan calon calon pejabat dimaksud, dengan iming iming pindah instansi, promosi jabatan, atau bertahan pada jabatan sekarang…… dan itu tidak gratis…. ada nominal tertentu, olehnya itu, kami warga Sulawesi Barat, menyampaikan kepada PJ. Gubernur, yang sekaligus Dirjen OTODA, agar dalam mengangkat dan memutasi pejabatnya, mengacu pada Hasil Assesment yang ada, serta dilakukan secara profesional, bukan karena kepentingan politik tertentu, terlebih bukan karena berapa besar “setoran” yang diberikan, ini semua demi kemajuan Provinsi Sulawesi Barat yang kita cintai” tulisnya.

 

Sementara itu lewat salah satu akun@Rio Lesmana dalam bertanya “Kelompok mana yg di maksud ini,” tulisnya.

 

Di konfirmasi Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim  mengatakan,  soal tanggapan netizen pada kolom komentar pada akun @Keanu Revert. Menurut Abdul Rahim itu hanya status  akun bodong yang tidak jelas.

 

“Yang jelas tidak, karena kami percaya bahwa pak gubernur memiliki niat baik untuk tata pemerintahan di lingkup  provinsi Sulbar,” ujarnya, Jumat (9/9/22).

 

Karena menurut Abdul Rahim, DPRD  mendukung penuh niat baik itu untuk melakukan hal-hal positif  di Sulbar.

 

“Kalau ada informasi di media sosial saya kira itu tidak perlu ditanggapi, lagipula itu bukan ditujukan ke pak gubernur itu oknum saja. Sejauh yang saya amati, Gubernur tidak membawa misi kepentingan politik. Tetapi, benar-benar ingin mengurai persoalan dan tantangan pemerintahan Sulawesi Barat,” kata Abdul Rahim
.

Rahim berharap agar hal itu tetap waspada, agar niat baik gubernur kita tidak di nodai oleh perbuatan  oknum seperti yang di tulis di media sosial.

 

“Istilah lebih baik mencegah dari pada mengobati,” kata Abdul Rahim.

(Musraho)

  • Bagikan