Tahun Baru Islam, UMI Terus Tingkatkan Inovasi Menuju WCU

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Keluarga Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) merayakan 1 Muharram 1446 Hijrah dengan pawai keliling kota.

Rektor UMI Makassar, Prof. Dr. Sufirman Rahman mengatakan pada tanggal 1 Muharram 1446 Hijriah menunjukkan bahwa pada tanggal 1 Muharram 2024 ini adalah, pihaknya di UMI ingin jadikan sebagai tanggal tonggak dimulainya kebangkitan Islam.

Begitu juga dilakukan inovasi baru di kampus yang dipimpinan. Dimana UMI akan menuju World Class University (WCU) di tahun mendatang.

“Bahwa Islam yang ajarannya rahmatan lil alamin itu hendaknya memang harus ditunjukkan kepada dunia bahwa Islam itu mencintai kedamaian, Islam itu adalah pelopor kedamaian dan pelopor modernisasi dalam era globalisasi dunia,” kata Prof. Sufirman Rahman.

Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa perayaan 1 Muharram dengan pawai keliling kota ini baru pertama kali dilakukan. Menurutnya, tahun ini UMI ingin merayakan 1 Muharram dengan lebih meriah.

“Saya kira UMI setiap tahun itu kan melakukan perayaan 1 Muharram. Biasanya gerak jalan santai dan sebagainya. Tapi tahun ini kita ingin lebih meriah karena ini tahun baru kita,” ucap Sufirman.

Dalam pawai tersebut, UMI menyerukan kebebasan atas penindasan yang terjadi di Palestina. Pawai dengan menonjolkan simbol-simbol Palestina itu berlangsung pagi tadi, dengan rute pawai dimulai dari kampus 2 UMI Makassar, Jalan Urip Sumoharjo, menuju kampus 1 UMI Makassar, Jalan Kakatua, kemudian kembali ke kampus 2 UMI.

Pawai dilakukan dengan menggunakn becak motor (bentor) hingga mobil yang telah dihias bernuansa Islami.

Menurut Sufirman, momentum 1 Muharram ini ingin dimanfaatkan untuk menyerukan kebebasan terhadap segala bentuk penindasan di Palestina.

Dia berharap seluruh dunia bisa mengambil bagian untuk melihat kondisi sesama umat manusia di Palestina.

Oleh karena itu dalam momentum parade kendaraan ini pimpinan UMI juga sekaligus menyerukan kepada dunia bahwa penindasan, penjajahan, genosida yang dilakukan oleh zionis Israel, hendaknya dunia jangan berpangku tangan saja.

“Harus mau mengambil bagian bagaimana agar saudara-saudara kita sesama manusia—kalau kita tentu sesama muslim, itu harus merdeka dari penindasan,” paparnya.

Mantan Direktur PPs UMI ini juga mengatakan, seruan ini merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu yang dijelaskan dalam amanat undang-undang itu adalah melaksanakan ketertiban dunia.

Melalui perayaan 1 Muharram hari ini, UMI mau menunjukkan kepada dunia bahwa kita harus mengambil bagian untuk menghentikan itu.

“Kalau Indonesia kan dalam mukaddimah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memang sudah dijelaskan bahwa negara Indonesia terbentuk ini antara lain melindungi segenap bangsa Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ujarnya.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Masrurah Mokhtar mengatakan UMI sengaja mengambil tema terkait Palestina dalam perayaan 1 Muharram 1446 Hijriah ini.

Dia juga menyebut UMI sebelumnya sudah menunjukkan kepedulian terhadap Palestina dengan menyalurkan donasi sebesar Rp 2 miliar.

“Itulah sehingga banyak simbol-simbo Palestina yang kita gunakan untuk menunjukkan bahwa kita betul-betul prihatin dengan Palestina. Dan alhamdulillah sejak awal memang UMI langsung mengimplementasikan keprihatinannya tersebut dengan kami memberikan sumbangan sebanyak Rp 2 miliar,” ujarnya.

Sementara, Ketua Dewan Pembina Yayasan Wajaf UMI Mansyur Ramly menambahkan, perayaan 1 Muharram ini diharapkan bisa menjadi momentum melakukan perubahan. Termasuk menanamkan kepedulian terhadap warga Palestina.

“Intinya sebenarnya adalah bagaimana kita terus melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Kemudian ini juga ada temana untuk keprihatinan kita terhadap Palsetina,” katanya. (yad)

  • Bagikan