Besok Pemungutan Suara Ulang di Palopo Digelar, Persaingan Semakin Memanas

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo akan digelar besok, Sabtu, 24 Mei 2025.

Dimana, ada empat pasangan calon (paslon) yang kembali bertarung memperebutkan kursi kepala daerah dalam kontestasi yang diprediksi akan berlangsung sengit.

Menjelang hari pemungutan suara, pengamat politik dari UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Firdaus, M.Ag., menilai para kandidat telah melakukan persiapan secara maksimal.

“Kandidat telah mempersiapkan diri secara maksimal, baik melalui sosialisasi sejak awal hingga memaksimalkan tampilannya di debat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa semua paslon berusaha meyakinkan masyarakat melalui paparan visi, misi, dan program unggulan untuk merebut hati pemilih.

“Sementara KPU sebagai penyelenggara juga sudah bekerja optimal. Kuncinya sekarang ada pada masyarakat untuk berpartisipasi aktif, menjaga Pilkada damai tanpa konflik dan kecurangan,” katanya.

Prof. Firdaus juga mengingatkan pentingnya sikap dewasa dalam berdemokrasi.

“Siapapun pemenangnya harus diterima, tanpa merasa kalah dan menang secara berlebihan,” tegasnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ari Armunanto, memprediksi pertarungan kali ini akan lebih sengit dibanding sebelumnya.

“Saya rasa pertarungannya akan lebih sengit. Gengsi para kandidat kembali dipertaruhkan,” ujarnya.

Ia menilai pasangan Naili Trisal Tahir – Akhmad Syarifuddin masih memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada Palopo kali ini.

“Kubu pemenang sebelumnya masih punya kekuatan. Hal itu bisa menjadi motivasi bagi para pendukungnya untuk lebih solid. Saya melihat peluang Trisal masih cukup besar,” tutupnya.

Dr.Hasrullah Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menyoroti pentingnya PSU ini sebagai momentum bagi Palopo untuk menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi.

“Ini kan peristiwa menarik ya. Saya berharap sebagai pengamat, Palopo harus menunjukkan sebagai daerah yang bisa melaksanakan demokrasi yang sebaik-baiknya, yang terhormat, bermartabat,” ujar Hasrullah.

Ia juga menekankan agar tidak ada lagi hal-hal yang menyebabkan Palopo dicap tidak dewasa dan tidak cerdas dalam Pilkada ini, baik dari penyelenggara KPU maupun masyarakatnya.

Mengenai faktor yang dapat memengaruhi perbedaan jumlah suara dari keempat calon, Dr. Hasrullah mengemukakan bahwa persoalan ilegalitas ijazah yang sebelumnya mencuat sebenarnya menyangkut masalah moralitas.

“Ini kan sebenarnya persoalan ilegal terhadap ijazah seperti itu, sebenarnya ini menyangkut masalah moral,” jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya peristiwa sebelumnya, masyarakat dapat secara jernih melihat bahwa Palopo tidak seperti yang dibayangkan, di mana “menghalalkan segala cara” untuk mencapai kekuasaan.

Hasrullah juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas dan perdamaian di Palopo selama proses pemilu ulang.

“Yang bertarung, yang sering berlawanan, yang penting itu bagaimana Palopo itu bisa kondusif, damai, dan lebih bermartabat lagi dalam melaksanakan pemilu ulang,” tegasnya.

Terkait siapa calon terkuat yang berpotensi merebut hati masyarakat, Dr. Hasrullah menyatakan bahwa hal itu sangat tergantung pada kampanye yang dilakukan, terutama yang menyangkut kebutuhan masyarakat Palopo.

“Tergantung apa yang dikampanyekan. Kalau menyangkut tentang kebutuhan masyarakat Palopo, ini kan Palopo selalu menjadi salah satu kota madya yang menjadi ikon di daerah Luwu,” ujarnya.

Ia berharap, hasil yang dicapai dalam pemilu ulang nanti dapat mencerminkan citra Palopo yang lebih baik, jauh dari kesan negatif yang mungkin muncul akibat peristiwa sebelumnya.

“Makanya saya berharap Palopo ini betul-betul hasil yang kita capai dalam pemilu ulang nanti dapat mencerminkan Palopo tidak seperti itu,” tutup Hasrullah. ( Nabilah/Raksul)

  • Bagikan