RAKYATSULBAR.COM – Belakangan ini, jagat media sosial Indonesia dihebohkan oleh kisruh antara Pratiwi Noviyanthi dan Agus Salim. Kisah ini bukan hanya sekadar tentang pengobatan, tetapi juga melibatkan drama, tuduhan, dan tentu saja, banyak perhatian publik. Mari kita ulas lebih dalam mengenai apa yang sebenarnya terjadi, berinisiatif untuk menggalang dana demi membantu biaya pengobatan Agus. Namun, apa yang dimulai sebagai niat baik ini justru berubah menjadi kisah penuh kontroversi.
Pada 26 November 2024, mediasi antara Pratiwi dan Agus Salim digelar dengan harapan bisa menemukan solusi. Namun, alih-alih mencapai kesepakatan, pertemuan tersebut berakhir dengan Pratiwi memilih untuk walk-out! Kenapa? Ia merasa draf kesepakatan yang diajukan tidak melibatkan Denny Sumargo, sosok yang dianggapnya penting dalam proses ini. “Berdasarkan amanah yang diberikan oleh para donatur, saya tidak dapat menyetujui permintaan tersebut. Densu harus terlibat,” tegas Novi, “Saya mohon maaf, sekali lagi saya tidak bisa setuju,” ucap Novi sebelum bangkit dan meninggalkan ruangan.
Pengacara Pratiwi, Brian Praneda, pun menyayangkan keputusan tersebut. Ia menekankan bahwa situasi ini harus segera diselesaikan demi kesehatan Agus Salim. “Kami ingin semua pihak duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.
Sebelum mediasi berlangsung, Pratiwi mengeluarkan pernyataan mengejutkan: ia menuduh Agus telah menyalahgunakan dana donasi! Menurutnya, sebagian dari dana tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi Agus, bukan untuk biaya pengobatan. Tuduhan ini tentu saja memicu reaksi keras dari berbagai pihak di media sosial.
Drama ini tidak luput dari perhatian netizen. Banyak yang bersimpati kepada Agus dan berharap agar ia segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Di sisi lain, ada juga yang mendukung langkah Pratiwi untuk mengungkap dugaan penyalahgunaan dana. “Ini bukan hanya tentang uang, tapi tentang kepercayaan!” tulis salah satu netizen.
Setelah mediasi yang gagal tersebut, Agus kini kembali meminta bantuan donasi setelah tidak mendapatkan dukungan dari BPJS Kesehatan. Ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana dengan dana donasi sebelumnya? Apakah sudah digunakan sesuai tujuan? Publik tentu berharap agar semua pihak bisa bertindak transparan demi kepentingan bersama.