MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM– Memiliki talenta dan prestasi di usia muda menjadi impian hampir semua orang. Kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu menjadi salah satu penentu keberhasilan dihari ini hingga beranjak dewasa kelak. Hal itulah yang ada pada diri wanita asal Mamuju, Sulawesi Barat ini.
Vhuja begitu ia disapa remaja kelahiran tahun 2008 silam ini masih ingat betul saat – saat dirinya didapuk sebagai runner up dua putri peduli sosial Sulselbar 2025. Ia dan beberapa kontestan dari daerah lainnya bersaing dengan kemampuan masing – masing menjadi generasi peduli sosial yang diadakan dari tanggal 17 hingga 25 Mei 2025 lalu.
Siswa SMAN 1 Tapalang kelas XI.5 ini adalah anak dari pasangan Karmayadi dan Almayasanti mulai bercerita awal dirinya terjun sebagai duta itu. Berawal dari informasi dan ajakan dari rekannya di sekolah, ia melalui tahap demi tahap hingga ikut sampai Makassar.
Dalam perjalanannya, Vhuja berkompetisi dikategori remaja dan dewasa. Semangat yang semakin kuat membawanya tampil begitu antusias. Ia mengaku sejak awal ingin menambah pengalamannya berada di depan umum. Dengan dukungan keluarga ia dapat menjalani semua tantangan itu.
“Saya ikut biar bertambah ilmu. Berani juga tampil didepan umum dan lancar juga publik speaking,” kata Vhuja saat diwawancara rakyatsulbar.com, Senin malam lalu.
Saat ini usia remaja kata Vhuja memang masih rentang pada berbagai pengaruh lingkungan yang dapat merusak pribadi seseorang.
Kehidupan sosial dengan beragam karakteristik dan prilaku hingga budaya yang berbeda dengan lainnya.
Motivasi tersebut menjadi hal penting baginya untuk berkontribusi bagi orang lain, memberikan informasi tentang peran remaja saat ini sebagai inspiratif positif.
“Banyak anak sekolah yang masih kekurangan fasilitas sekolah, anak dibawah umur menikah muda. Jadi kalau terjunka disini pasti bisa menginspirasi banyak orang agar tidak terjerumus pada masalah sosial,” cerita Vhuja usai menyelesaikan kompetisi yang diselenggarakan Yayasan Sahabat Pemuda Prestasi Indonesia itu.
Usai tahapan yang cukup melelahkan, gadis penggemar nyanyi dan bulutangkis ini mulai mengisi hari-harinya untuk hal yang bermanfaat. Ilmu yang didapat selama menjadi duta peduli sosial akan didedikasikan untuk keluarga, lingkungan dan sekolah. Ia lalu mengutarakan cita-citanya kelak ingin menjadi dokter.
“Cita-cita dokter. Tapi kalau tidak bisa saya ambil informatika atau hukum,” katanya.
“Kedepan mau jalankan program kerja dan kampanye di sekolah,” tutup Vhuja penuh optimis.
Penulis: Ayub Kalapadang