MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM – Pemerintah Kelurahan Dayanginna, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju mulai menatap serius penanganan sampah di daerah ini. Untuk mengatasi hal itu, sejumlah langkah dengan mendatangkan kendaraan roda empat melalui anggaran dana kelurahan mulai disiapkan.
Kendaraan direncanakan untuk mendukung pengangkutan sampah kering dan rumah tangga yang tersebar di lima lingkungan di wilayah kelurahan Dayanginna.
“Kami menganggarkan anggaran kelurahan. Tahun ini pengadaan mobil sampah,” kata Lurah Dayanginna Muh. Anwar Amin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/6/25).
Menurutnya, sejak awal tahun koordinasi antara pihaknya dan penyedia mobil sudah dilakukan. Namun kendala kenaikan harga yang terus berubah membuat pembelian baru akan direncana dalam tahun ini.
“Kemarin awal tahun itu kami masuk penganggarannya tetapi karena tidak sesuai dari suzuki, ada selisih harga disitu,” katanya.
Meski memiliki anggaran terbatas dibanding dengan wilayah lainnya di Kabupaten Mamuju, Kelurahan Dayanginna sudah memetakan program penanganan sampah menjadi skala prioritas. Pengadaan mobil dengan modifikasi bak khusus sampah seharga 215.350.000 dipastikan akan beroperasi tahun ini.
“Ini sampah betul-betul skala prioritas dari yang prioritas. Dengan kondisi yang ada dilapangan sudah sangat memperihatinkan,” ungkapnya.
Setelah menyiapkan armada pengangkut, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan dinas lingkungan hidup terkait Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yang ada di daerah Botteng.
“Yang jelas pengelolanya nanti bukan dari pemerintah kelurahan. Kami hanya menyediakan kendaraannya, tapi pengelolanya dari masyarakat. Kami akan tetap pantau” jelasnya.
Ia berharap penyediaan kendaraan pengangkut sampah juga mampu menjadi salah satu wadah membuka lapangan kerja, seperti supir dan pengangkut sampah dilapangan. Cara ini dianggap hal positif oleh warga masyarakat sekitar.
Pengelolaan dan teknis perekrutan penggajian tenaga kerja hingga proses pengangkutan ke TPA kata Anwar nantinya akan menjadi bahan pembicaraan dalam rapat pertemuan bersama dengan tokoh masyarakat, agama dan pemuda saat kendaraan itu telah diterima.
Selain pengangkutan sampah, proses pengelolaan sampah juga akan tetap berkelanjutan. Pemilahan sampah kering dan basah menjadi salah satu fokus untuk mengurai sampah dengan jenis yang masih bisa di manfaatkan oleh masyarakat.
“Kami mau tawarkan kemasyarakat kalau masyarakat setuju kita mau buat kelompok untuk mengurusi bank sampah. Pengelolaan itu khusus sampah kering. Jadi masyarakat yang tadinya membuang sampah sembarang tempat bisa menjadi penghasilan,” tandasnya.
Penulis: Ayub Kalapadang