RAKYATSULBAR.COM – Vang Vieng, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Song di Laos, baru-baru ini menjadi sorotan dunia setelah insiden tragis yang menyebabkan kematian enam turis asing. Insiden ini menarik perhatian dunia, khususnya setelah beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, mengonfirmasi warganya termasuk di antara korban.
Peringatan resmi telah dikeluarkan oleh negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, Kanada, dan AS yang meminta warganya berhati-hati terhadap konsumsi alkohol di Laos, khususnya di Vang Vieng. Kedutaan Besar AS di Vientiane menyatakan menyadari adanya sejumlah kasus dugaan keracunan metanol di Vang Vieng.
“Kemungkinan melalui konsumsi minuman beralkohol yang dicampur metanol.” tulis Kedutaan Besar AS di Vientiane, sebagaimana dikutip oleh CNN, Selasa (26/11/2024).
Vang Vieng Destinasi Ekowisata
Terletak di tepi Sungai Song, Vang Vieng dikenal dengan pemandangan karst yang memukau dan suasana santai. Pada akhir 1990-an, kota ini berkembang pesat dari komunitas agraris menjadi pusat pesta yang terkenal di kalangan backpacker.
Namun, era tersebut diselimuti sisi gelap, seperti kecelakaan fatal yang kerap terjadi akibat standar keselamatan yang rendah dan budaya pesta berlebihan. Pada 2012, pemerintah Laos menutup banyak bar murah yang menjadi pusat keramaian backpacker.
Kota ini kemudian beralih menjadi destinasi petualangan dan ekowisata, menawarkan aktivitas seperti kayak, trekking, paralayang, tubing, dan panjat tebing. Dalam beberapa tahun terakhir, Vang Vieng menarik lebih banyak wisatawan keluarga serta kelompok tur dari Korea Selatan dan China.
Kunjungan Wisatawan ke Laos
Keracunan metanol yang mencuat di Vang Vieng menjadi tantangan bagi industri pariwisata Laos. Dengan populasi sekitar 7 juta jiwa, Laos bergantung pada pariwisata sebagai sumber pendapatan utama.
Tahun ini, pemerintah Laos menargetkan kedatangan 4,6 juta wisatawan melalui inisiatif “Laos Year 2024,” dengan potensi pendapatan sebesar 712 juta dollar AS.
Hingga Oktober 2024, sebanyak 2,6 juta wisatawan internasional telah berkunjung ke Laos, dengan mayoritas berasal dari Thailand, Vietnam, dan China. Wisatawan dari negara-negara Barat seperti Perancis, Inggris, Rusia, Jepang, dan AS juga memberikan kontribusi signifikan.